TENTANG PEREMPUAN (BAGIAN 1)
Benarkah pernyataan bahwa semakin pintar seorang perempuan, maka semakin sulit ia mencari pasangan? Bagaimana menurutmu?
Atau kamu mungkin juga pernah mendengar pernyataan "Aku (laki-laki) gak PD berproses dengan dia, dia terlalu wawww, nanti malah dia yang lead, bukan saya yang nge-lead dia.
Yang pernah ngalamin pasti sedang senyam-senyum baca ini. Wkwkwk
Lantas pertanyaannya apakah kita harus menurunkan ability kita untuk mendapatkan pasangan? Atau apakah kita harus membiarkan diri menjadi biasa-biasa saja agar bisa mendapatkan pasangan?
Menurut saya, tetaplah menjadi dirimu sendiri. Jika dia sudah sejak awal tidak memiliki kepercayaan diri yang baik terhadap dirinya sendiri, yah bagaiamana kita perempuan bisa yakin dia akan menjadi pasangan yang tepat. Bukankah ketika menggenap kita telah bersepakat harus saling menerima segala kekurangan maupun kelebihan pasangan kita. #eaah
Kita tak lantas harus menjadi biasa-biasa saja karena kebutuhan kita memang berbeda. Kita butuh partner yang bisa mengimbangi. Meraih visi bersama dengan tetap mengembangkan potensi yang sudah dibangun sejak dulu. Itu mengapa kita harus mencari pasangan yang sekufu (bukan aspek pendidikan, harta atau golongan) melainkan memiliki frekuensi yang sama. Frekuensi yang timbal balik, tidak timpang, tapi saling mengimbangi.
Gak lucu kalau si perempuan ngomong gini "Menurut aku, kebijakan pemerintah mengenai new normal life itu belum tepat kalau diterapkan sekarang. Menurut kamu gimana?"
Terus lakinya jawab "Ahh, gak ngerti. Aku taunya kerja, makan dan tidur" kan ambyaaarr. Hahaa
Nah, ini gak satu frekuensi, yang satu frekuensi kurang lebih jawabnya gini "Oh gitu yah? Aku belum lihat beritanya, coba aku baca dan pelajari dulu".
Atau "Menurut aku cocok-cocok aja kok, jadi begini ..." Jawaban kayak gini juga gak apa-apa. Saling mengimbangi. Bukan mengiyakan.
So, be your self gengs,
Meluarbiasalah, namun tetap tawadhu'.
Terinspirasi dari Tulisan adik Ira, banyak kalimatnya yang saya Copy sih. Karena emang redaksinya mantap.
@megasantihasan
Komentar
Posting Komentar